11 Agustus 2009

Melacurnya Sang Putri

Ia ditakdirkan ada dengan keelokannya…
Tapi ia juga digariskan sebagai bahan rebutan

Ia ditakdirkan bersama senyum menawan
Tapi ia juga selalu disakiti

Ia pancarkan aura pesona kepenjuru jagad
Tapi ia juga selalu dilecehkan

Ia berlenggok menawan dalam interaksinya
Tapi ia juga selalu dibodohi dan tertipu

Kawan…
Kecantikannya memudar, redup hingga nyaris sirna kertaning bumi
Pada perkawinan pertamanya,
Sang putri bersandang dengan pangeran seberang berkulit putih
Terkenal dengan tubuhnya yang besar, gagah dan perkasa…
Lelaki itu sangat menyayanginya apapun akan di berikan tuk sang putri
Kekayaan…teknologi…pertahanan…perlindungan, semuanya dikabulkan
Meski cairan hitam kental dalam vaginanya disedot terus
Kemudian payudaranya dieksplorasi mencari titik-titik kekayaan alam
Hingga cairan kuning kemilau itu muncrat, memberikan gizi pertumbuhan ekonomiannya

Perkawinan yang harmonis, saling memberi dan menerima
Serasi hingga koboi-koboi seberang lautan cemburu
Tapi sang koboipun tak ingin kalah dengan rivalnya  
Tergiur keelokan yang memanjang…

Bisik-bisik, Kasak-kusuk, Gombal-gambil, Tipu-tipu
Si Putri pun tergoda dan bersanding dengan koboi itu…
Sementara Pangeran berkulit putih kalah tanpa duel
Lalui muslihat dan ia menjelma sheriff.

Sheriff baru itu memberikan segalanya
Lebih dari lelaki pertamanya meski harus melayani siang malam
Setiap hari, selama seminggu, sebulan, setahun, hingga puluhan tahun
Sherif rakus menikmati tubuhnya
Payudaranya yang dahulu membusung, dengan lebat rambut halusnya 
Kini keriput dan tandus…
Sementara cairan hitam kental vaginanya mulai kering kerena sedotannya siang-malam

Pernikahan yang memilukan, terpasung dan tak berdaya
Namun pesonanya belum sirna…hanya berkurang
Tubuhnya tak lagi terawatt
Melacurkan diri sebagai pilihan untuk meneruskan hidupnya
Membuat iba pendekar pedang tuk membookingnya…
Bahkan lelaki sejagadpun 
Ada yang terus terang atau main mata
Ada yang malu-malu atau juga munafik
Tuhan,
Tolonglah ia…

Lanasetra
Erlangga, 8 Januari 2007

Tidak ada komentar: