Aku lihat dari sini
Dari ruang sempit nan gelap…
Cerita sebuah masa yang semakin hilang
Logika menjadi raja dari jiwa-jiwa rapuh
Semakin senyap aku dengar lantunan petuah
Dari penyelesuran dimensi tak berbatas…
Hitam dan putih terlihat samar
Kebaikan dan kejahatan beradu tempur di kurusetra
Aku lihat dari sini
Dari ruang sempit nan gelap…
Tukang keruk tersenyum dietalase media terkemuka
Berkedok dermawan untuk meraup untung
Penganyom sibuk lindungi tikus-tikus tamak
Berharap rempah-rempah yang tersisa
Pelayannya kini berlagak majikan
Mencari receh dari kantong sang tuan
Sementara Penasehat lupa akan ilmunya
Demi amplop lupakan petuah
Aku lihat dari sini
Dari ruang sempit nan gelap…
Bapak asyik melahap nikmat keperawanan
Lampiaskan syahwat dengan darah dagingnya
Gadis cantik asyik bergeleng-geleng
Jual diri demi sebutir kegemerlapan malam
Pemuda gagah raih impian dengan mata pisau
Tak peduli keringat deras dari seorang buruh
Sementara bocah ingusan memperkosa anak tetangga
Film blue alasan keingintahuannya.
Aku lihat dari sini
Dari ruang sempit nan gelap…
Pertanda apakah dari waktuku sekarang?
Lanasetra
Erlangga, 24 Januari 2007
Tidak ada komentar:
Posting Komentar