Negeri agung hijau limpah ruah
Setaman bunga hembuskan kepenjuru jagad
Musnah binasa oleh napsu manusia
Angkara membelit – menuai derita
Anak bangsa terperosok dalam carut marut kekacauan
Negeri agungku diambang ajal
Terseok napsu durjana manusianya…
Aku lihat api dan gelap
Bergumul dalam balutan muslihat
Merobek
Mencerca
Memporak-porandakan negeri agung nan hijau
Aku lihat getar bencana mencengkram
Melemparkan cahaya-cahaya putih
Hingga aku lihat warna oranye diangkasa
Berpusat memberikan celah putih
Meski kabut hitam berselimut
Hijaupun menggantikan merah
Berbenturan dalam kotak-kotak negeri
Diujung sana aku lihat
Bulatnya mentari mengitari sebarkan harapan…
Aku lihat disini
Hitam dan putih bergerak cari posisi
Berlomba raih kemenangan
Bahkan berbaur demi ruangruang kosong
Hingga akhirnya aku lihat
Merah pucat membentang datar
Tanpa gelombang
Tanpa garis
Tanpa lengkung
Dan bergerak seperti biasa
Menghabiskan waktu yang melaju
Lanasetra
Erlangga, 20 Januari 2007
Tidak ada komentar:
Posting Komentar